Kebenaran Tuhan terletak pada hati nurani sedangkan kebenaran manusia terletak pada perasaannya. Manusia memiliki nafsu yang besar dan budi yang luhur. Dari darah daging kita melahirkan indria. Ngulurin indria = ngulurin nafsu yang ditimbulkan oleh darah, yang diterima dari kesucian Widhi melahirkan orang yang berbudi luhur (mencari sarwa manik, baik dirasa, tetapi yang dari darah senang yang ada hubungan dengan kepentingan). Manusia pada zaman ini tidak pernah mempunyai pemikiran. Manusia akhirnya menuju pada badan ini. Manusia mengatakan hanya badannya. Tidak pernah melihat manusia dari segi budinya. Continue reading “Belum waktunya keluarga harmonis karena masih ada sifat durjana” »