Lagi angka 12. Tadi menjadi 3 yang berarti tri purusartha telah genap berarti telah dapat menggunakan keinginan dalam memenuhi keinginan, dibawa sebagai alat untuk melaksanakan kewajiban dharma (agama). Setelah 12 tahun mengembara di hutan, Pandawa sekarang harus menyembunyikan dirinya agar tidak dapat dikenal oleh siapa jua. Tempat yang dipilih adalah Wirata. Raja Wirata adalah Matsyapati. Di sana Pandawa berubah nama dan kewajiban. Yudhistira sebagai Kanka, Bima dengan nama Balawa, Arjuna dengan Wrahatnala, Dewi Drupadi dengan Siridri, Nakula dengan nama Grantika, Sahadewa dengan nama Tantipala. Semuanya diterima dengan tidak diketahui asal usulnya. Mereka bekerja dengan rajin. Balawa dapat mengalahkan Mallojina musuh yang terkuat raja Matsya. Tetapi Pandawa hampir mendapat bahaya. Hal ini disebabkan oleh Kincaka yang akan memaksakan keinginannya untuk memperistri Siridri, terpaksa harus mati dibunuh Balawa. Dengan kejadian ini Pandawa akan diusir, karena Siridri harus ikut membakar diri sebagai penyebab kematian Kincaka. Waktu tinggal 12 hari. Siridri mendapat akal dan memohon agar dapat diperkenankan tinggal di Wirata selama 13 hari lagi. Dan permohonan itu terkabul. Pandawa selamat dalam hukumannya.
Di sini saya mendapat kesulitan dalam meneliti nama yang terkandung dalam ceritra setahun di Wirata dan hendaknya bila dalam pengulasannya nanti agak kurang tepat sasarannya, diharapkan agar dapat memandangnya sebagi pepatah : tak ada emas bungkal diasah, tak ada rotan talipun berguna. Seperti pernah saya ungkapkan bahwa Matsyapati adalah sang Atman, atau juga sang urip. Kedua badan wadah yang ada dalam tubuh. Itulah Wirata. Persembunyian setahun adalah merupakan tunggalnya gerak hidup sebagi manusia biologis dan juga sebagai manusia rohaniah. Di sini saya kira akan tepatnya kata-kata : Sarwa idham kahlu Brahman.
Dengan berpikir semuanya adalah Tuhan, maka sulitlah dibedakan mana yang bukan Tuhan dan mana yang Tuhan. Misalnya, dalam mencari usaha untuk dapat mendatangkan keuntungan. Akal kita menentukan untuk apa sebenarnya keinginan itu. Apakah karena sifat loba atau karena sekedar untuk memenuhi keperluan hidup sebagai manusia yang perlu adanya makanan dan minuman sebagai alat untuk memenuhi keperluan untuk hidup. Saya sendiri sulit untuk memisahkannya. Misalnya makan. Apakah makan untuk memenuhi kesenangan atau sekedar memenuhi agar dapat hidup sehat. Minum alkohol merupakan suatu minuman yang dipandang bila orang yang suka mabuk-mabukan. Tetapi perlu juga menjadi minuman orang yang kalau tenaganya agak lemah. Dari unsur keinginan duniawi dan keperluan kesehatan. Oleh karena itu satu tahun merupakan suatu pengenalan. Bila dapat mengerti duduk persoalannya barulah tahu apa itu sebenarnya. Karena butanya Korawa yang tak pernah mempunyai pilihan yang terang, selama tak dapat membedakan di antara yang sama, dan tak dapat menyamakan di antara yang berbeda, selamatlah Pandawa.
Kanka yang melakukan kewajiban sebagai tenaga pelaksana kewajiban hidup di dunia. Balawa sebagai pemberi kenikmatan dunia. Wrahatnala yang mempunyai pengertian dapat memberikan hiburan bagi yang sedang kesedihan, Siridri memberikan kepuasan indria yang baik, Grantika sebagai alat pemenuhan ajaran yang baik, dan Tantipala sebagai kekuatan pemelihara yang baik. Malojina adalah suatu keinginan yang memberikan kenikmatan nafsu yang dapat memberikan penderitaan perasaan dan kesehatan, Kincaka adalah merupakan yang mempunyai kemauan yang rendah yang mengikuti getaran nafsu belaka. Walaupun hal itu menyebabkan, kepindahannya tetapi karena Drupadi ilmu hidup di dunia dapat juga menyelamatkannya. Tinggal 12 hari lagi. Lagi angka 12 yang kurang, yang artinya belum dapat melakukan Tri Kaya Parisudha, yang juga akan dijumpai dengan kurangnya lagi 3 hari, karena belum mengenal Tri Samaya atau Desa, Kala, Patra. Tinggal membenarkan atau memarisudha agar segala tindakan yang disebutkan dalam Tri kaya dapat dilaksanakan. Hendaklah mempergunakan pikiran yang baik, kata-kata atau tutur bahasa yang baik, tingkah laku yang baik dan merupakan satu kesatuan yang bulat dan harmonis yang dapat menyenangkan orang lain dan diri sendiri. Kapan hal itu dapat dilaksanakan, agar jangan satu ke barat dan yang satu ke timur perlu adanya suatu pengertian yang luas dan luhur. Pengertian yang luhur adalah pengertian Ketuhanan yang dilaksanakan berdasarkan Desa, Kala, Patra. Bila hal ini sudah dapat dijalankan orang tidak akan dapat mengenal apakah itu adalah orang yang materialistis egois atau rohaniah yang fanatik. Perbuatan ini yang dapat menyelamatkan dalam hidup di dunia Maya sebagai manusia yang percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa (Wiswamurti).