Header image alt text

Arya Sastra

Guru yang sejati adalah seorang yang terus belajar sepanjang hidupnya.

Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 14)

Posted by on Januari 5, 2014
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Sekarang akan saya ajak pada cerita kematiannya Parikesit. Parikesit meninggal pada umur 60 tahun. Kematiannya disebabkan oleh perbuatannya waktu berburu. Pada waktu itu karena sudah lelah mencari yang diburu. dan sampai pada tempat pertapaan Rsi Samiti. Kebetulan beliau sedang mengadakan monabrata, dan ditanya terang tidak akan menjawab.  Karena marahnya, bangkai ular yang ada di sana dipakai mengalungi Rsi Samiti. Continue reading “Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 14)” »

Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 12)

Posted by on Desember 24, 2013
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Tadi telah datangnya alamat mengenai kehancuran dharma yang dilandasi oleh bhakti yang tulus ikhlas akan ke Maha Kuasaan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sanghyang Widhi Wasa). Hal itu akan terlihat pada cerita tumpasnya darah Yadawa. Continue reading “Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 12)” »

Menjelajahi Mahabharata Ke-4 (Bagian 11)

Posted by on November 1, 2013
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Setelah para Korawa yang masih hidup yang merupakan janda-janda, isteri Pandawa dan Korawa, begitu juga tiga serangkai pertapa, mandi di sungai Gangga, mereka ingin melihat kegaiban yang telah dinasehatkan oleh Bhagawan Wyasa. Merekapun tak lupa mengadakan pemujaan pada Dewata dan penghormatan pada yang telah pulang ke alam baka. Kembalilah mereka menuju Bhagawan untuk menanyakan hal itu. Continue reading “Menjelajahi Mahabharata Ke-4 (Bagian 11)” »

Menjelajahi Mahabharata Ke-4 (Bagian 10)

Posted by on September 18, 2013
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Setelah ke empat Rsi mengunjungi pertapaan Drestharastra, tibalah giliran Raja Pandawa untuk berkunjung. Yudhistira karena selalu teringat akan ibu serta Raja Drestharastra dan Dewi Gendari, memberitahukan maksudnya akan mengunjungi mereka di hutan. Para Pandawa setuju, karena merekapun telah merasakan kerinduannya. Keesokan harinya merekapun berangkat. Untuk menjaga kerajaan Hastina diserahkan pada Yuyutsu dan Bhagawan Domya. Berangkatlah Pandawa dengan semua isterinya, seperti Drupadi, Subadra, Ulupi dan Dewi Citranggada putri Raja Manipura, Dewi Balwara adik Dresthaketu (isteri Bhima), Dewi Retupati (puteri Nakula), Dewi Utari (janda Abimanyu), dan para janda lainnya dari Korawa. Mereka berbondong-bondong, berduyun-duyun mengunjungi sang pertapa. Continue reading “Menjelajahi Mahabharata Ke-4 (Bagian 10)” »

Menjelajahi Mahabaharata ke-4 ( Bagian 9)

Posted by on Agustus 30, 2013
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Saya akan melanjutkan dengan perjalanannya Drestharastra menuju hutan dan meninggalkan Hastina. Sebelum keberangkatannya ke hutan, Raja Drestharastra memberikan pesan kepada Pandawa agar selamat. Setelah itu Drestharastra menyuruh Raja Yudhisatira mengadakan upacara “Pitra Tarpana” untuk putra-putranya yang telah tewas. Beliaupun minta benda sebagai bekal dan untuk selamatan dan untuk yadnya pada pertapa-pertapa di hutan. Perbuatan pemberian harta benda ini diketahui oleh Bhima. Continue reading “Menjelajahi Mahabaharata ke-4 ( Bagian 9)” »

Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 8)

Posted by on Agustus 10, 2013
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Marilah saya tinggalkan lahirnya Parikesit, dan saya lihat kebencian Bhima kepada Drestharastra. Hastina mendapatkan ketentramannya. Drestharastra telah hidup senang gembira bersama Pandawa, dan telah dapat melupakan putra Kuru yang telah gugur dalam Bharatayudha. Yudhistira sering memperingatkan kepada adik-adiknya agar dapat memberikan kesenangan kepada Raja Drestharastra. Dewi Gendaripun kelihatan senang. Beberapa tahun telah berlalu, kemudian terjadilah suatu tragedi yang menimbulkan kesedihan Drestharastra.    Continue reading “Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 8)” »

Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 7)

Posted by on Agustus 10, 2013
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Upacara pembakaran Bhisma telah selesai. Pandawa telah kembali ke Hastina, dan telah dapat menemukan kekayaan di Gunung Himalaya sebagai kekayaan Hastina. Dalam kesibukan persiapan Aswa Weda, Dewi Utari melahirkan putera. Puteranya lahir dalam keadaan mati. Kebetulan Bhatara Krishna dan Dewi Subadra berada di Hastina. Kematian bayi itu disebabkan oleh panah Brahmastranya Aswatama. Bhatara Krishna masuk kamar bayi yang baru dilahirkan, dan kebetulan Dewi Kunti dan Dewi Subadra sudah berada di sana. Sesuai dengan janji beliau, maka bayi itu seketika itu hidup, dan diberi nama Parikesit. Bhatara Krishna telah menyaksikan sesaji dari Aswa Weda yang dilaksanakan oleh Yudhistira, beliau akhirnya pulang. Sebelum melakukan korban Aswa Weda, atau sebelum belajar Weda (Ilmu pengetahuan yang suci), terlebih dahulu lahirlah Parikesit. Continue reading “Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 7)” »

Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 6)

Posted by on Juli 26, 2013
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

       Korawa sudah tidak ada 1agi. Pandawa dan Bhatara Krishna akan mengunjungi yang belum mau mati sesuai dengan janjinya. Bhisma masih berada di Tegal Kuruksetra. Pandawa bersama Bhatara Krishna akan memberikan penghormatan terakhir. Keesokan harinya mereka berangkat bersama-sama menuju Tegal Kuruksetra ke tempat Rsi Bhisma terbaring. Bhisma mendengar kedatangan Bhatara Krishna dan Pandawa segera membuka matanya, dan pada waktu itu pula Pandawa menyembah telapak kaki sang Bhisma. Sebelum Bhisma menghembuskan nafas yang penghabisan telah memberikan pesan kepada Yudhistira dalam melakukan tugasnya sebagai Raja. Continue reading “Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 6)” »

Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 5)

Posted by on Juni 19, 2013
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Begitu juga Pandawa setelah selesai mengadakan pertemuan perlu juga diadakan Pitra Yadnya guna menghormati pahlawan-pahlawan Pandawa yang gugur di medan perang, seperti Abhimanyu, Gatotkaca, Arya Seta dan semua yang menjadi korban Aswatama. Mereka bersama dengan ibunya Dewi Kunti mengunjungi sungai Gangga. Setelah mengadakan sesaji, Dewi Kunti menceritakan perihal Karna sebagai saudara tua Pandawa, mendengar keterangan Dewi Kunti, Yudhistira sangat menyesali ibunya dan dirinya sendiri telah membunuh saudaranya sendiri. Dalam keadaan yang demikian datanglah Bagawan Wyasa, dan Hyang Narada. Bagawan Wyasa menerangkan hal itu adalah sudah takdir Dewata dan tak perlu dibicarakan lagi. Continue reading “Menjelajahi Mahabharata ke-4 (Bagian 5)” »

Menjelajahi Mahabharata Ke- 4 (Bagian 4)

Posted by on Mei 31, 2013
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Marilah saya tinggalkan cerita kutukan Dewi Gendari yang ditujukan kepada Bhatara Krishna. Setelah Bhatara Krishna pulang, Raja Drestharastra mengumpulkan para janda Korawa untuk pergi ke Tegal Kuruksetra, guna memberi penghormatan terakhir kepada Pahlawan Korawa yang telah gugur di medan Yudha. Pergilah mereka bersama-sama. Continue reading “Menjelajahi Mahabharata Ke- 4 (Bagian 4)” »