Header image alt text

Arya Sastra

Guru yang sejati adalah seorang yang terus belajar sepanjang hidupnya.

Mengapa ada pandangan menyalahkan Tuhan?

Posted by Wijaya Kusuma on September 19, 2015
Posted in Spiritual  | Tagged With:

Perbedaan perang Mahabharata dengan perang Ramayana. Perang Mahabharata adalah perebutan badan (asti), sedangkan perang Ramayana adalah sebagai berikut  : Perang jalan berpikir manusia; Perebutan kesejahteraan hidup (sitha), yaitu warisan dan kekayaan; Kesengsaraan yang berpikir ayu; Kebingungan yang berpikir ayu, harta bendanya habis, karena penipuan orang lain atau sifat aku; Orang berbhakti pada saat tidak punya apa-apa, pada saat ada tidak mau/lupa pada Tuhan yang memberikannya. Continue reading “Mengapa ada pandangan menyalahkan Tuhan?” »

Dengan Cadu saktinya Tuhan memperlihatkan keajaiban-keajaiban

Posted by Wijaya Kusuma on Mei 25, 2015
Posted in Spiritual  | Tagged With: , ,

Apapun kehendak Tuhan akan terjadi. Pribadi manusia banyak yang tidak percaya dengan Ketuhanan. Satu-satunya cara yang beliau pergunakan adalah dengan Cadu saktinya. Beliau membuat suatu keajaiban yang tidak pernah dipikirkan oleh manusia. Continue reading “Dengan Cadu saktinya Tuhan memperlihatkan keajaiban-keajaiban” »

Awal ketidakpercayaan pada Tuhan

Posted by Wijaya Kusuma on Mei 25, 2015
Posted in Spiritual  | Tagged With: ,

Dunia sekarang terlalu berat. Siapa yang dapat merasakan? Siapa yang tidak dapat merasakan? Bagi yang dapat, dapat merasakan ketakutan, dan sebagainya. Apa yang kita rasakan sehari-hari yang muncul dalam diri sendiri (gejolak-gejolak perasaan yang muncul). Manusia diancam oleh gejolak jiwa. Di sini tergantung pada konsep hidup kita (jalur hidup kita). Tujuan semua sama, tidak ada berusaha untuk mendapat penderitaan. Gejala-gejala itu antara lain : lupa, ingat, lupa, ingat sudah keluar bicara baru ingat, dan sebagainya. Dalam kondisi yang begini dalam diri mau bagaimana? Mengapa kita kehilangan keyakinan atau kepercayaan? Siapa yang mempengaruhi? Mengapa kita tidak percaya? Ini disebabkan karena sudah terbelenggu pada kekuatan lain. Continue reading “Awal ketidakpercayaan pada Tuhan” »