Header image alt text

Arya Sastra

Guru yang sejati adalah seorang yang terus belajar sepanjang hidupnya.

Kegagalan dalam Kehidupan akibat berpikir dari satu sisi

Posted by Wijaya Kusuma on Januari 10, 2018
Posted in Spiritual  | Tagged With: , ,

 

            Rwabhineda kalau bergerak menjadi dua. Orang yang berpikir dari satu sisi akan kecewa. Manusia dibelenggu oleh sifat individualnya sehingga tidak mau berpikir dari sisi lain. Rwabhineda bukan dua hal yang bertentangan tetapi saling berkaitan yang tidak bisa terlepas, yang sudah menunggal menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan oleh siapapun juga. Harus kedua-duanya diambil dapatlah satu. Kalau satu diambil tidak akan mendapat apa-apa.          Continue reading “Kegagalan dalam Kehidupan akibat berpikir dari satu sisi” »

Kehidupan yang selamat diciptakan melalui kemauan dan kemampuan berpikir

Posted by Wijaya Kusuma on Februari 14, 2015
Posted in Spiritual  | Tagged With: , ,

Semua ada dalam diri sendiri tidak ada di luar. Cuma di luar hanya bayangan (di dalam cermin ada diri). Hidup adalah bayang-bayang, maka hidup di mayapada, hidup yang palsu, yang semu, tetapi kita menganggap hidup ini sejati. Kita keliru mamandang hidup ini. Dunia ini adalah dunia yang semu. Yang ada di bhuana agung ada dalam diri kita (bhuana alit). Orang yang tidak senang tutur adalah orang palsu. Bharata : dunia, kandang. Maha : luas. Kandang berisi binatang, dalam diri banyak binatang. Di dalam diri kita ada Dewa dan Bhuta. Tri Guna (Sattwam, rajas, tamas). Sattwam : berpikir ke atas, kebenaran, ke Tuhan. Tamas, ke tanah, berebut isi tanah. Dewa dilahirkan dari budi sattwam (mengerti tentang hidup, berkepribadian. Tamah (tanha) : buta, gelap. Rajas (raj) : yang berkuasa, yang mendorong kita berbudi sattwam dan tamas. Bebek melambangkan sattwam, babi melambangkan tamas, berpikir tamas menjadi buta, memperebutkan tanah. Sattwam, mengerti hidup, bagaimana mencari kerja. Dewa : suksmaning idep, tidak pernah bingung/gelisah. Sifat-sifat Tri Guna diceritakan dalam Mahabharata dan Ramayana. Continue reading “Kehidupan yang selamat diciptakan melalui kemauan dan kemampuan berpikir” »

Perubahan Memaksa Manusia Kembali Berpikir

Posted by Wijaya Kusuma on Desember 20, 2014
Posted in Spiritual  | Tagged With: , ,

Perubahan itu mengenai siapapun juga. Bumi ini berputar. Gunung-gunung curam dari Barat. Benda itu juga berubah. Perubahan itu terus berlalu. Perubahan itu disebabkan karena waktu (Kala). Disimbulkan dengan Caling/taring. Maka manusia itu takut akan perubahan, oleh karena itu sering dimakan Kala, karena manusia tidak mau berubah. Kala = waktu. Maka semua yang hidup dibunuh oleh Kala. Orang sering bertengkar karena tidak mau ada perubahan. Continue reading “Perubahan Memaksa Manusia Kembali Berpikir” »

Kegagalan dalam Kehidupan akibat berpikir satu sisi

Posted by Wijaya Kusuma on Oktober 5, 2014
Posted in Spiritual  | Tagged With: , ,

Rwabhineda kalau bergerak menjadi dua. Orang yang berpikir dari satu sisi akan kecewa. Manusia dibelenggu oleh sifat individualnya sehingga tidak mau berpikir dari sisi lain. Rwabhineda bukan dua hal yang bertentangan tetapi saling berkaitan yang tidak bisa terlepas, yang sudah menunggal menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan oleh siapapun juga. Harus kedua-duanya diambil dapatlah satu. Kalau satu diambil tidak akan mendapat apa-apa. Continue reading “Kegagalan dalam Kehidupan akibat berpikir satu sisi” »