Posted by Wijaya Kusuma on April 23, 2020
Posted in Spiritual | Tagged With: Jiddu Krishnamurti
Posted by Wijaya Kusuma on Oktober 4, 2019
Posted in Spiritual
Orang yang bersifat buruk lebih cepat tembus oleh sifat-sifat buruk. Orang yang bersifat baik lebih cepat terimbas oleh sifat baik. Sifat buruk tidak mau memperhatikan dirinya karena takut susah. Sifat–sifat buruk tidak mau melihat pengalaman. Orang yang tidak memperhatikan hidupnya sama dengan mati. Orang yang tidak bisa memperhatikan hidup adalah pengganggu lingkungan, karena orang-orang ini takut mengalami kesulitan/ kesusahan. Di dalam memperhatikan diri tentu susah, karena ini membuat malu. Kalau orang memperhatikan dirinya/hidupnya tidak berani berbicara sombong, karena di dalam dirinya banyak kekurangan. Jika kebetulan berjumpa dengan orang-orang yang tidak memperhatikan hidup/dirinya, sama-sama akan mengaku paling baik. Juga tidak memperhatikan pengalaman hidupnya. Kalau mau memperhatikan hidup mereka tahu bahwa hidup ini adalah suatu penderitaan. Ia tahu yang membuat malu harga dirinya, tahu keperluan hidup, tahu yang membuat rumah tangga berantakan. Bagi yang tidak mau memperhatikan hidup, konsep yang ada pada dirinya adalah konsep hidup senang. Bagi yang memperhatikan hidup, hidup ini adalah penderitaan, dan hidup ini adalah kesulitan, mau menerima susah. Susah ini sendiri adalah suatu penderitaan.
Kalau jiwa kita baik akan terlihat bahwa manusia penuh dengan kekurangan, dan tidak ada tempatnya untuk bersenang-senang.
Manusia terlalu buta, karena semuanya tidak terlihat (termakan oleh Buta Kala), tidak memperhatikan hidupnya, tidak tahu keperluan hidupnya. Orang-orang ini mudah sekali bicara ceplas-ceplos.
Manusia yang memperhatikan hidupnya, memaksa dia berpikiran berusaha. Segala sesuatunya ada tujuannya. Semua yang dilakukan menuju pada keselamatan daripada hidupnya. Tentu dia berusaha memenuhi kekurangan yang ada pada hidupnya. Dia berprinsip bahwa waktu adalah uang, waktu sangat penting baginya. Ngobrol adalah kerugian besar. Pengangguran adalah banyak Kala, karena banyak Kala ia menjadi tersiksa. Terlalu banyak Kala mencaplok kita. Menganggur menyebabkan kita lupa pada diri sendiri sehingga dikerumuni oleh Buta Kala. Mereka yang keluyuran dicari oleh Buta Kala, dan setelah kembali ke rumah keadaannya akan semakin gawat. Pengangguran adalah penyakit Buta Kala, tidak ada yang bisa mengobati, kecuali dia sendiri mau kerja atau rajin, agar waktunya habis. Mereka ini tidak akan pernah sakit dada, tidak pernah megeluh. Kenapa Banyak waktunya kosong,karena mereka tidak mau melihat kenyataan dunia ini. Mereka lebih banyak menuntut daripada berusaha, sehingga tidak mungkin dunia ini aman. Inilah yang menyebabkan kehidupan itu tidak baik.Jika terlalu banyak waktu kosong, terlalu banyak kerugian yang dialami.
Orang-orang yang mau menderita adalah orang-orang yang mau menyucikan dirinya, untuk meningkatkan kualitas hidupnya (inilah yang disebut Karma yogi).
Orangtua dengan anak dalam menuju masa depannya, orangtua memberikan fasilitas, dorongan, strategis/taktis dalam bertempur, sebab yang bertempur adalah anak. Yang menang dan kalah dalam pertempuran adalah anak itu sendiri.
Posted by Wijaya Kusuma on November 12, 2018
Posted in Spiritual | Tagged With: pengorbanan
Antara sorga dan neraka beda tipis. Bagi yang tidak berpikir panjang pasti tidak percaya. Antara kerelaan berkorban dan kenyamanan adalah tunggal. Sifat aku tidak memberikan untuk berkorban. Apapun yang kita lakukan pasti pengorbanan. Pengorbanan itu tergantung bidangnya masing-masing. Di zaman ini tidak adanya suatu kerelaan berkorban tetapi mengharapkan untuk mendapatkan kenyamanan. Apakah mungkin? Continue reading “Ketidakrelaan berkoban” »
Posted by Wijaya Kusuma on Oktober 23, 2018
Posted in Spiritual | Tagged With: berhasil, hidup, kepuasan, tabungan
Kita mulai melupakan belenggu daripada badan. Kita hanya dipaksa untuk mengikuti keinginan indria/aku tanpa tahu persoalan. Kalau sudah demikian keadaannya, kenyamanan dan keamanan tidak mungkin berjumpa. Dengan kembali menyatu kepada Tuhan, beliau akan bertanggung jawab terhadap semua hasil ciptaan-Nya, seperti hubungan orang tua dengan anak. Continue reading “Keberhasilan dalam hidup merupakan tabungan kepuasan” »
Posted by Wijaya Kusuma on Oktober 20, 2018
Posted in Pengembangan diri • Spiritual | Tagged With: diri sendiri, kekurangan
Orang menganggap dirinya yang paling segalanya, yang lain dianggap sepele. Orang-orang cuek, lalu apa yang dia bisa pikirkan?
Mengerti kekurangan dalam diri kita. Yang ada sebenarnya kekurangan tidak ada kelebihan. Belum pernah berpikir terhadap dirinya sendiri. Kita tidak mampu memperhatikan kekurangan yang ada pada diri kita. Manusia hidup dalam kekurangan. Dia berpikir dalam proses perjalanan. Continue reading “Mengerti kekurangan yang ada pada diri sendiri” »
Posted by Wijaya Kusuma on April 3, 2018
Posted in Hukum dan HAM | Tagged With: Hukum, Penintensier
Hukum Penintensier adalah sebagai suatu keseluruhan dari norma-norma yang mengatur lembaga-lembaga pidana atau pemidanaan, lembaga-lembaga penindakan dan lembaga-lembaga kebijaksanaan yang telah diatur oleh pembentuk Undang-undang di dalam hukum pidana. Selanjutnya dapat diunduh disini dalam format ppt. Hukum Penitensier
Posted by Wijaya Kusuma on Maret 6, 2018
Posted in Hukum dan HAM | Tagged With: pemidanaan, Penologi, Pidana
Penologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perkembangan pidana/pemidanaan atau penghukuman. Selanjutnya materi penologi dapat didownload di bawah ini dalam format ppt. PENOLOGI
Posted by Wijaya Kusuma on Januari 10, 2018
Posted in Spiritual | Tagged With: berpikir, kegagalan, Kehidupan
Rwabhineda kalau bergerak menjadi dua. Orang yang berpikir dari satu sisi akan kecewa. Manusia dibelenggu oleh sifat individualnya sehingga tidak mau berpikir dari sisi lain. Rwabhineda bukan dua hal yang bertentangan tetapi saling berkaitan yang tidak bisa terlepas, yang sudah menunggal menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan oleh siapapun juga. Harus kedua-duanya diambil dapatlah satu. Kalau satu diambil tidak akan mendapat apa-apa. Continue reading “Kegagalan dalam Kehidupan akibat berpikir dari satu sisi” »
Posted by Wijaya Kusuma on Januari 10, 2018
Posted in Hukum dan HAM
Pembahasan toleransi beragama dapat didownload dalam bentuk ppt di bawah ini.
Posted by Wijaya Kusuma on Januari 10, 2018
Posted in Renungan
Buku Renungan Malam Purnama di Taman Mayura oleh Wiswamurti dapat di download dalam bentuk Pdf seperti di bawah ini.