Dengan kekalahan Arya Seta, Pandawa bersedih. Namun Krishna sangat marah. Beliau memerintahkan Arjuna untuk menghadapinya. Arjuna sampai di medan pertempuran, hatinya menjadi lemah. Senjata jatuh, demi melihat yang akan dilawan. Yang akan menjadi musuhnya seperti Bhisma, Drona dan seluruh keluarganya para Korawa. Ke semuanya itu adalah darah Kuru dan gurunya yang tak pantas dilawan. Tetapi atas nasehat Bhatara Krishna yang bijaksana, Arjuna dapat pulih kembali semangat tempurnya. Nasehat beliau yang isinya antara lain : memperingatkan akan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang satria. Juga diperingatkan, bahwa pertempuran itu bukanlah melawan keluarga, atau guru, tetapi pertempuran menghancurkan sifat-sifat yang gelap, jahat, dengki dan angkara murka. Dan juga diperingatkan, bahwa jiwa itu tak bisa dibunuh oleh siapa saja. Jiwa itu tak dapat dibinasakan. Tetapi wadahnya yang melakukan sifat-sifat adharma maka perlu harus dibunuh. Continue reading “Menjelajahi Mahabharata “Perang Bharatayudha” (7)” »